Untuk menghormati Bulan Rosario, pada tanggal 11 Oktober 2009 yang lalu KITA, Keluarga Katolik Indonesia di Taiwan, mengadakan ziarah bersama ke Gereja Sanctuary of Our Lady of Wu Fong Ci di Yi Lan County. Dengan 1 bus besar dan 1 bus kecil rombongan KITA berangkat dari Gongguan, Taipei menuju Yi Lan yang ditempuh dalam waktu 1,5 jam.
Untuk mencapai Gereja Sanctuary of Our Lady of Wu Fong Ci, jalan sempit mendaki harus ditempuh dari tempat parkir bus. Meski hujan turun tak ada hentinya, peserta ziarah KITA dengan penuh semangat bersama-sama berjalan menuju ke gereja tujuan ziarah. Gereja ini terletak di perbukitan, melewati aliran sungai dan lereng curam yang meperlihatkan air terjun yang deras.
The Sanctuary of Our Lady of Wu Fong Ci memiliki arsitektur yang unik, berbentuk lingkaran dengan atap yang khas. Meski tidak memiliki kapasitas besar, desain yang menarik ini menarik hati banyak pengunjung. Di samping gereja, terdapat gua Maria kecil yang dilatar belakangi dengan air tejun tinggi di kejauhan.
Segera setelah sampai di gereja, misa pun dimulai, dan dipimpin oleh Rm. Hans, Pr. Ada empat orang pastur yang ikut dalam ziarah kali ini, yaitu Rm. Paskal, SVD, Rm. Wawan, SX, Rm. Charles,Pr, dan Rm. Hans, Pr. Dalam khotbah singkatnya Rm. Hans menekankan pentingnya menjadi orang yang tidak terpesona pada kekayaan duniawi, karena lebih mudah seekor unta masuk ke dalam lubang jarum daripada seorang kaya masuk dalam kerajaan Allah (bdk. Markus 10: 17-30).
Misa diakhiri sekitar pukul 10.30, mengingat gereja akan dipakai untuk misa untuk umat di sekitar gereja. Acara kemudian dilanjutkan dengan doa rosario bersama di ruang serbaguna milik gereja, kemudian makan siang di kompleks gereja.
Waktu menunjukkan pukul 01.00 ketika peserta ziarah meninggalkan gereja, menuruni bukit dan menuju tempat parkir bus. Acara semula adalah menuju ke Sandiaojiao, namun karena hujan terus turun tanpa henti, rombongan KITA kemudian menuju ke 宜蘭餅發明館 (Yilan Bing Fa Ming Guan) untuk membeli oleh-oleh khas Yi Lan. Setelah 45 menit menghabiskan waktu di宜蘭餅發明館 (Yilan Bing Fa Ming Guan), bus pun kembali ke Taipei, dan tiba di Gongguan pukul 16.00.
Sungguh acara ziarah yang benar-benar berkesan sebagai sebuah peziarahan, membutuhkan niat ekstra untuk berjalan di tengah hujan menuju gereja, untuk memuliakan Tuhan, menghormati Bunda Maria, dan menjalin keakraban sesama anggota KITA. Acara ziarah ini juga merupakan acara terakhir bersama Romo Charles, Pr yang pada tanggal 13 Oktober 2009 kembali ke Indonesia.
Citra-Taipei