Pada Rekoleksi Paskah KITA 2017 yang diadakan pada tanggal 8-9 April 2017 kali ini bertema ¨Penghormatan dan penghargaan keutuhan ciptaan demi kesejahteraan hidup bersama¨. Kita pertama memutuskan untuk menjadikan MRT Jiantan Exit 1 sebagai meeting point keberangkatan kita dan pada pukul 13.00 kita naik bis untuk berangkat ke tempat tujuan kita yaitu, St. Claire Center yang terletak di 10 Lane 73, Chienyeh Road, Yangmingshan, Taipei atau dalam bahasa mandarin,聖嘉蘭活動中心台北市陽明山建業路73巷10號.
Secara garis besar susunan acara rekoleksi paskah yang kali ini adalah kita mulai dengan perkenalan, yang dilanjutkan dengan sesi, lalu Praise & Worship, Pengakuan dosa, Adorasi, Games serta Misa Minggu Palma. Sesi pertama yang dibawakan oleh Romo Norbeth bertema: Menghormati dan Menghargai sebagai Ciptaan Allah, sedangkan sesi kedua dibawakan oleh Romo Abdon yang bertema: Hidup bersama dalam kepemimpinan Tuhan.
Sesi Pertama:Menghormati dan Menghargai sebagai Ciptaan Allah
Pada sesi ini, Romo mengambil dua kisah dari Alkitab. Yang pertama yaitu cerita tentang Firdaus, kisah tentang penciptaan (Kejadian 2-3). Disini dijelaskan bahwa awalnya hubungan Adam dan Hawa dilambangkan sebagai ¨oikos¨ yang memiliki arti ¨rumah¨, contoh rumah yang patut dicontoh. Dalam ekosistem yang bisa dibilang baik adalah dimana ada hubungan diantara manusia dan manusia serta manusia dengan alam. Namun pada bab 3 unsur negatif mulai muncul, unsur negatif yang berasal dari kebebasan, lebih tepatnya salah mengunakan kebebasan. Kesalahan ini lah yang menjatuhkan kita ke dalam dosa. Bagaikan sembuh setelah dilukai namun masih ada bekasnya.
Yang kedua adalah kisah air bah (Kejadian 6-9). Kisah ini membahas mengenai kesombongan manusia, kegagalan manusia untuk mengambil tempatnya yang wajar sebagai makhluk di Bumi. Dari kedua kisah Alkitab ini, Romo memberi tiga pertanyaan, lalu meminta para peserta untuk berdiskusi dengan grup masing-masing akan jawabannya. Pertanyakan adalah sebagai berikut:
1. Dari Kejadian 2:2, temukanlah beberapa alasan mengapa Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.
2. Temukanlah usaha Adam dan Hawa bangkit dari dosa.
3. Bagaimana kita sendiri jatuh dalam dosa dan bagaimana kita mengatasinya.
Sesi Kedua: Hidup bersama dalam kepemimpinan Tuhan.
Sesi yang kedua ini diambil dari Matius 5:1-12. Romo menjelaskan bagaimana Yesus pada saat itu mengajar banyak orang, iman yang muncul dalam perkumpulan orang dan terbentuknya kelompok yang saling mendukung dan kerja sama. Ada satu alasan mengapa orang banyak itu mengikuti Yesus, yaitu mereka merasa bahwa dirinya miskin akan Roh Kudus oleh karena itu mereka mencari Tuhan. Romo bercerita akan pengalamannya dulu dan bagaimana Tuhan telah memberikan lebih dari apa yang beliau minta. Dari kecil beliau bercita-cita untuk pergi ke dua Negara diluar tanah air, namun pada akhirnya Tuhan memberi lima. Jika kita sadar bahwa kita miskin dan ingin mencari Nya maka Tuhan akan memberikan lebih dari apa yang kamu bisa bayangkan.
Kesimpulan yang dibawakan oleh Romo Norbeth berisi tentang bagaimana di dunia ini terbagi menjadi dua jenis pemikiran, Anthroposentrisme dan Biosentrisme. Yang pertama, Anthroposentrisme bisa dibilang sebagai pemikiran orang barat. Mereka menaruh manusia sebagai pusat dari segalanya atau sebagai penguasa. Manusia sebagai subjek dan alam sebagai objek. Kebalikannya, pemikiran orang timur, Biosentrisme adalah pemikiran yang menjunjung tinggi keharmonisan, alam sebagai subjek. Kedua pemikiran ini melawan satu sama lain. Itu sebabnya banyak agama yang muncul dari Negara timur atau Asia, namun Tuha tidak melihat agama kita, Ia melihat iman kita.Oleh karena itu sebagai orang yang percaya, kita harus menaruh pusat kita kepada Tuhan, menaruh segala masalah dan kekhawatiran kepadaNya karena Ia satu-satunya yang mampu memulihkan.