Pada hari Sabtu, 29 November yang lalu, KITA mengadakan Persekutuan Doa (PD) bulan November di kediaman Pak Yohanes, di daerah XinDian. Tema dari PD bulan ini adalah masa penantian Natal, yang lebih dikenal dengan istilah Adven. Acara dimulai pukul 18.15 dipimpin oleh Winda dengan iringan gitar dari Dimas. Pembukaan diawali dengan renungan singkat mengenai apa yang dinanti oleh orang-orang dewasa ini bila sudah mendekati Natal. Banyak jawaban terlempar, antara lain hari libur, kegiatan liburan, pesta, hiasan yang menarik. Tanpa kita sadari, penantian kita akan hari Natal sudah bergeser jauh. Seharusnya, kelahiran Tuhan Yesus di hati kita masing-masinglah yang kita tunggu. Dan ada baiknya dalam masa Adven ini, kita mempercantik diri kita, menyiapkan ruang kosong dalam hati kita untuk kelahiranNya.
Dalam renungan, Winda menyebutkan Natal adalah airmata Tuhan. Mengapa? Karena Bapa sangat mencintai kita, manusia yang berdosa, sampai Ia menangis dan akhirnya merelakan AnakNya dikurbankan untuk kita. Tidak ada penjelasan lain yang lebih jelas dari kutipan ayat Alkitab dari Yohanes 3:16 untuk menjelaskan hal ini.

Suasana PD November 2014

Suasana PD November 2014

Suasana PD sangat meriah dengan dihadiri oleh 26 orang, menjadi semakin meriah dengan dinyanyikannya lagu-lagu yang energik, membuat para peserta harus bangkit dari tempat duduknya, mengangkat pujian bukan hanya dengan duduk manis namun juga bergerak. Tapi, kali ini ada lagi yang membuat suasana tambah panas, yaitu games Human Bingo yang dibawakan oleh Yuli. Mengaku mengenal semua peserta PD? Belum sah kalau belum menang permainan ini. Peserta berputar-putar untuk mencari tanda tangan dari orang yang ciri-cirinya ada di soal. Ada yang langsung “ngeh” siapa yang dimaksud, ada pula yang bengong berpikir dulu. Seru deh! Dan pemenangnya adalah: Vielicenia, Anindita dan Steven! Mantap!

Human Bingo

Human Bingo

Pemenang Human Bingo (ki-ka): Vielicenia, Anindita, (Yuli), Steven

Pemenang Human Bingo (ki-ka): Vielicenia, Anindita, (Yuli), Steven

PD dilanjutkan dengan acara sharing. Memang luar biasa acara Tuhan “menyapa” kita dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya Anindita yang merasa “dibangunkan” Tuhan supaya kegiatannya berjalan sesuai rencana, Tiyok dan Ivan yang masih diberi semangat yang membara walaupun kehidupannya terasa berputar-putar di kegiatan yang sama, juga Robert yang merasakan tuntunan Tuhan dalam proses menuju siding akhirnya. Berharap melalui sharing teman-teman tadi, semua peserta dan pembaca (ya, kamu yang baca juga) semakin peka terhadap “senggolan-senggolan” Tuhan dan merasakan bahwa Tuhan memegang hidup kita sekalian.

Berikutnya, peserta diajak bersiap mendengarkan firman yang dibawakan oleh Suster Valentine. Beliau membahas tentang Injil Lukas dan Markus mengenai berjaga-jaga. Berjaga-jaga ini membosankan,ya, benar. Namun, Lukas sudah memberikan senjatanya, yaitu diringi dengan doa. Tuhan meminta kita berjaga-jaga bukan untuk menyia-nyiakan waktu, namun melalui penantian ini, ada yang Tuhan ingin kita, anakNya, pelajari. Suster Valentine membuat singkatan yang menarik dari kata WAITING supaya lebih mudah diingat.
W : wisdom
A : alertness, awareness
I : integrity
T : truthfulness, trust
I : inspiration
N : nurturing
G : growth, goodness

Keep waiting, keep hoping

Keep waiting, keep hoping

Wah ternyata banyak juga yang bisa kita dapatkan dari penantian ini yah! Suster juga membekalkan para peserta dengan tips trik dari Rasul Paulus di Kolose 2:13-17, supaya kita dalam penantian ini tidak cepat bosan, ataupun terjerat oleh godaan duniawi. Firman ditutup dengan doa bersama, mendoakan intensi dari teman-teman untuk kelompok orang-orang tertentu secara spesifik, misalnya orangtua, arwah yang sudah meninggal, orang yang sakit dan lain-lain.

Sesi firman oleh Suster Valentine

Sesi firman oleh Suster Valentine

Setelah sesi firman, peserta diajak menyanyikan lagu Thank You Father, lagu yang cukup sederhana namun dalam maknanya.

Thank you Father, more than ever, through Christ Jesus, in the Spirit

-> diulang 2x. Ada yang masih ingat lagunya? 🙂
Kemudian, acara ditutup dengan berkat dari Romo Norbert. Para peserta kemudian makan bersama sambil ngobrol-ngobrol, juga berkenalan dengan teman (baru tapi) lama yaitu Rudolf. Selamat datang kembali di Taipei, Rudolf!!

Halo (lagi) Rudolf!

Halo (lagi) Rudolf

Tentu saja, para peserta tidak lupa untuk berfoto bersama sebelum pulang.

Foto bersama peserta

Foto bersama peserta

Sampai jumpa lagi di Persekutuan Doa berikutnya yah teman-teman! Tuhan memberkati!