Pada bulan April 2014, KITA kembali mengadakan misa malam Paskah yang diadakan di Central Building, Taipei. Misa yang telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari ini merupakan perayaan puncak Paskah setelah seluruh umat Katolik berpuasa selama 40 hari. Misa ini dipimpin oleh Romo Eko dan dibantu oleh Romo Rusdi serta Romo Norbert dan dimulai dengan upacara cahaya sebagai peringatan akan Kristus yang telah bangkit mengalahkan kematian. Penyanyi pujian paskah pada misa ini adalah Selvy.

Terdapat 5 bacaan pada misa Malam Paskah ini. Yang pertama adalah kisah penciptaan bumi serta segala isinya oleh Allah. Kemudian yang kedua adalah kisah Allah mencobai Abraham untuk mengorbankan putranya Ishak. Bacaan yang ketiga adalah Tuhan menyelamatkan bangsa Israel di Laut Merah. Selanjutnya adalah bacaan epistola yang diambil dari Surat Paulus kepada umat di Roma. Serta bacaan Injil yang diambil dari Injil Matius, yang menceritakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus.

Pada homili kali ini, Romo Eko bercerita tentang makna kehidupan. Romo menganalogikan telur paskah sebagai lambang kehidupan, karena setiap makhluk hidup berasal dari sebuah telur. Sehingga, Yesus yang bangkit kembali selalu diperingati dengan pembagian telur paskah agar para umat Katolik mengingat-ingat kembali kemenangan Yesus atas maut. Selain itu, Paskah juga menggambarkan peristiwa kehidupan kekal setelah kematian.

Misa malam Paskah kali ini juga turut dimeriahkan dengan penampilan choir dari KITA yang menyanyikan beberapa lagu dengan merdu. Upacara misa berlangsung dengan khidmat dan meriah. Jumlah umat yang datang cukup banyak, bukan hanya WNI yang berdomisili di Taipei saja, tetapi juga dari kota-kota lainnya di Taiwan. Misa yang spesial ini ditutup dengan foto bersama serta acara ramah tamah dimana masing-masing mendapatkan telur paskah serta menyantap makanan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Turut berterimkasih bagi kita semua yang telah menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam Misa Malam Paskah KITA 2014. Semoga kebangkitan Kristus menjadi momentum bagi kita untuk memperbaharui hidup agar lebih bermakna bagi sesama.