”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada [Yesus] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yoh. 3:16)        

Suatu ketika mengikuti bina iman anak, Bu Guru bertanya kepada kami semua “siapa yang ingin diselamatkan?”. Sontak, sebagian besar dari kami semua mengacungkan jari. Saat itu, tanpa benar-benar tahu apa sebenarnya makna dari diselamatkan, saya pun turut serta mengangkat tangan karena pada saat itu saya hanya tahu bahwa diselamatkan Tuhan berarti memperoleh hidup bahagia. 

Beranjak dewasa, dalam dunia dan hidup yang seringkali membuat kita begitu mudah merasa kesal bahkan membenci sesama kita, sulit rasanya mengingatkan diri untuk memiliki kasih terhadap orang lain. Seringkali karena hal kecil yang membuat kita kesal, kita lantas menyimpan dendam dan amarah kepada sesama kita. 

Namun tidak seperti kita yang sering menyimpan dendam dan amarah, Allah bahkan rela untuk mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, padahal kita sudah seringkali berbuat dosa dan melukai hati Allah. Karena begitu besar kasih dan cinta-Nya kepada anak-anak-Nya, Ia mengutus Putra-Nya untuk menjadi saksi keselamatan bagi mereka yang percaya. 

Dalam ayat bacaan yang mengandung makna mendalam dan kebenaran ini, kita mau diingatkan kembali pada 2 poin utama, kasih kepada sesama dan percaya untuk diselamatkan. Seperti yang dikatakan dalam Alkitab, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati, terkadang kita hanya percaya akan ajaran Tuhan. Namun kita seringkali lupa untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memaafkan dan mengasihi sesama kita tanpa membeda-bedakan, adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini. 

Maukah kita belajar dari Tuhan Yesus untuk memaafkan, mencintai, dan mengasihi sesama tanpa pandang bulu dan memperoleh hidup kekal dari ajaran Tuhan Yesus?

Doa (+)

Tuhan Yesus, mampukan kami untuk selalu mengingat ajaran-Mu tentang kasih kepada sesama. Terlebih saat hati kami begitu mudah dipenuhi amarah dan kebencian. Ajarlah kami untuk tidak hanya percaya ajaran-Mu, namun juga melakukannya dalam perbuatan kami sehari-hari. Amin