Sebab itu janganlah kamu takut, karena kami lebih berharga daripada banyak burung pipit (Mat.10:31)

           

Perjuangan menjadi saksi Kristus tentu penuh dengan tantangan dan penolakan. Namun, dalam bacaan Injil, Yesus berpesan kepada para murid agar tidak takut menyampaikan pesan-pesan dari-Nya secara apa adanya. Sekali pun penderitaan menjadi konsekuensi yang harus ditanggung, menjadi penting untuk tetap mengakui Yesus, bukan malah menyangkal-Nya.

Begitu pula dalam kehidupan kita. Dewasa ini, kita dihadapkan pada fenomena bahwa bersaksi tentang iman dianggap tidak asyik, pun berbicara akan Yesus dikatakan terlalu rohani. Belum lagi kemungkinan risiko yang jauh lebih membahayakan diri sendiri, sampai-sampai orang Katolik berusaha untuk menutup-nutupi atau merasa bahwa lebih baik tidak membicarakannya.

 

Padahal, Yesus dalam bacaan Injil telah menegaskan bahwa burung pipit yang harganya murah saja dilindungi oleh Tuhan, apalagi kita yang jauh lebih berharga. Kita diingatkan bahwa berbagai konsekuensi memang tidak bisa dihindari, tetapi itu semua tidak seberapa dibanding kebaikan Tuhan yang berkenan menjaga dan melindungi. Bukankah Yesus juga pernah jauh lebih menderita dibanding dengan yang kita alami?

 

Apa usaha yang telah kita lakukan dalam karya perutusan? Hambatan dan ketakutan apa saja yang muncul dan bagaimana cara kita mengatasinya? Di balik semua tantangan yang menyelimuti, sudahkah kita sadar bahwa Tuhan senantiasa menyertai?

DOA (†)

Tuhan, ajarkanlah kami untuk menjalankan perutusan-Mu. Kami percaya dengan berserah pada-Mu, Engkau telah merencanakan yang terbaik. Amin (†)