“… diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” (Lukas 7:7)

Teman-temanku yang terkasih di dalam Kristus, sudahkah kita mendoakan orang tua, sahabat, atau orang di sekitar kita? 

Dalam bacaan Injil, kita melihat peristiwa yang unik, yakni ketika seorang perwira Romawi datang kepada Yesus agar Ia mau menyembuhkan hambanya yang terbaring lumpuh dan sakit. Yesus pun menyanggupinya, namun kedatangan-Nya malah ditolak sang perwira. Menurutnya, sepatah kata dari Yesus sudah cukup untuk menyembuhkan hamba tersebut. Tentu kita heran akan sikap perwira yang menolak kedatangan Yesus dan hanya meminta kata-kata-Nya.

Untuk menjelaskannya, kita terlebih dahulu melihat konteks dan sejarah yang ada saat itu. Perwira merupakan salah satu jabatan tinggi dalam Kekaisaran Romawi yang sedang menjajah bangsa Yahudi. Maka dari itu, kehadiran perwira Romawi dibenci di kalangan bangsa Yahudi.  Hukumnya adalah najis bila orang Yahudi bergaul dan datang ke rumah orang asing, apalagi ke kediaman bangsa Romawi yang menjajah mereka.

Melalui kisah Injil, perwira justru menunjukkan belas kasih dan kerendahan hati serta iman yang mampu menyentuh hati Yesus. Perwira memperlihatkan belas kasihnya kepada seorang hamba yang sebenarnya dipandang rendah. Dengan kerendahan hati dan rasa hormatnya pula, ia memohon pertolongan Yesus tanpa melihat jabatannya sebagai perwira—yang dia sebut Tuan. Dia menolak kehadiran Yesus di rumahnya bukan saja karena merasa tidak layak di hadapan-Nya, namun juga dilandasi keimanan bahwa Yesus mampu menolong hanya dengan sepatah kata pun. Sikap dan kata-kata perwira inilah yang selalu kita hayati setiap hendak menerima komuni kudus.

  Teman-temanku, mari menjalani hidup dengan penuh kerendahan hati dan belas kasih laksana perwira tersebut. Mari mendoakan sesama tanpa membedakan dan selalu penuh murah hati terhadap siapa saja yang kita jumpai. Terakhir, bukalah hati dan pikiran dengan penuh iman untuk menerima Tuhan dalam rumah hati kita masing-masing. [NIKO]

DOA (†)

Tuhan, diri kami tidak layak untuk datang kepada-Mu, namun senantiasa utuslah Roh Kudus untuk mengaruniakan kami belas kasih dan kerendahan hati terhadap sesama, serta tambahkanlah iman kami. Amin(✝)