Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel,

dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.”. (Yesaya 49:3)

Ingatkah kamu pada saat pertama kali melangkahkan kaki di Taiwan? Ketika turun dari pesawat, masuk ke gedung Bandara, semua tampak asing. Papan petunjuk bertuliskan Bahasa Mandarin, orang-orang berbicara dalam Bahasa Mandarin. Dan mungkin kamu akan merasa terasingkan karena perbedaan suasana tersebut. Namun, perlu dingat bahwa kamu adalah orang spesial yang dipilih Allah. Tidak semua orang bisa ada di posisi kita sekarang, yaitu belajar atau bekerja di Taiwan.

Agar dapat tiba di Taiwan, banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelumnya, antara lain seperti persiapan belajar bahasa, persiapan adaptasi, dan bahkan yang penting adalah persiapan mental. Setelah tiba di Taiwan pun kamu mungkin akan menghadapi berbagai macam rintangan dan tantangan lain. Jauh dari keluarga, teman baik, kekasih, dan kerabat dekat. Di sinipun kita sedang diuji dan dipersiapkan oleh Tuhan untuk menjadi hamba-Nya yang spesial. Dan kita merupakan orang spesial tersebut yang berhasil menjalani masa persiapan itu.

Yesaya dalam bacaan renungan hari ini dipanggil oleh Tuhan, dan disiapkan oleh Tuhan: “Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam” (Yes. 49:2a); “Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing” (Yes. 49:2b). Agar pedang bisa tajam, logam harus dipanaskan, ditempa, dan dibentuk. Anak panah pun demikian, tongkat harus disayat dan dibentuk.

Maka biarkanlah dirimu dipersiapkan oleh Tuhan. Jangan malas dan ragu untuk mengikuti ekaristi, ikut serta melayani di gereja dan kegiatan lainnya, agar rencana Tuhan terlaksana atas dirimu. Apapun rintangannya, hadapi dengan penuh semangat dan jangan menyerah, karena kamu sedang dipersiapkan oleh Tuhan menjadi hamba-Nya yang spesial.

DOA (†)

Ya Tuhan, bantu kuatkan dan mampukan kami dalam setiap proses persiapan kami, sehingga kami dapat menjadi hamba-Mu yang spesial. Bentuklah kami sehingga kami dapat menjadi pewarta sabda-Mu di manapun kami berada. Amin (†)