Dalam masa menyambut Paskah, Sabtu-Minggu 28-29 Maret 2009 KITA mengadakan Rekoleksi Prapaskah di Rumah Retreat Wash Heart, Xin Zhuang. Sebuah kesempatan untuk menyiapkan diri dalam mengenang sengsara, wafat dan kebangkitanNya. Peserta yang ikut serta cukup banyak dan antusias. Materi rekoleksi disampaikan dengan attraktif oleh Romo Wawan, sementara Romo Pras, Brother John dan Suster setia mendampingi. Acara pertama dibuka dengan beberapa nyanyian oleh ko Indra untuk menyemangati peserta lalu dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing peserta untuk mengakrabkan semua peserta rekoleksi. Citra memandu perkenalan dengan cara yang unik, masing-masing menyebutkan nama dan kekhasannya, lalu peserta lain wajib menghapal perkenalan dari peserta sebelumnya begitu dan seterusnya. Setelah suasana cukup hangat, Romo Wawan masuk menyampaikan materi rekoleksi lewat kisah Yesus memanggil murid-muridNya. Peristiwa itu menggambarkan ajakan Yesus untuk mengikuti Dia, para murid yang hanya menjadi penjala ikan dipanggil Tuhan menjadi penjala manusia [fisherman become fisher of man]. Para murid yang percaya bahwa Dia adalah Tuhan dan Guru setelah Yesus menyuruh mereka untuk menebar jala dan mereka takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap, padahal sudah seharian mereka tidak mendapatkan apapun. Ajakan Yesus pun dibuka lewat pertanyaan “Jika tahun 2078 nanti bumi ini sudah penuh dan Anda diberi kesempatan untuk tinggal di mars yang pada saat itu mars merupakan tempat hunian baru bagi manusia, pilih dua orang yang akan Anda ajak menemani Anda dan 10 barang –apapun- yang anda bawa sebagai bekal untuk memulai hidup baru di sana.” Pertanyaan untuk direnungkan selama ibadat tobat sampai keesokan harinya. Setelah menikmati makan malam yang sudah tersedia, seluruh peserta diajak untuk merasakan kehadiran Tuhan yang Maharahim lewat doa taize, doa lewat nyanyian berulang-ulang. Lalu Romo Wawan membimbing peserta untuk meneliti batin sebagai bentuk pertobatan dan dilanjutkan dengan penerimaan sakaramen rekonsiliasi oleh Romo Wawan dan Romo Pras. Diharapkan para peserta kembali membangun niat untuk memperbaiki hidup agar layak mengikuti Dia.
Hari kedua rekoleksi dibuka dengan makan pagi bersama. Keakraban peserta makin tampak dengan beberapa obrolan hangat di antara peserta selama makan pagi. Materi selanjutnya yang disampaikan Romo Wawan dibuka dengan kisah dari Injil Yohanes yang menceritakan panggilan Tuhan setelah Ia bangkit pada Petrus dengan pertanyaan yang dilontarkan Yesus hingga tiga kali apakah Petrus mengasihi Dia. Yesus memilih Petrus sebagai pemimpin umat beriman saat itu karena dengan segala keterbatasan Petrus Yesus tahu bahwa Petrus sebagai gambaran bahwa manusia yang tak luput dari dosa namun tetap setia mengikut Yesus dan mempersembahkan hidupnya untuk menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia. Rekoleksi pun ditutup dengan misa sebagai bentuk kesatuan Kristus dengan umatNya. Sharing selama homili pun menjadi tanda rekoleksi ini memberikan feedback yang baik bagi para peserta. Masing-masing dari mereka saling memberikan inspirasi akan perbuatan dan niat baik yang sudah dan akan dilakukan. Selamat menyambut Paskah!
*posted by niken, pictures taken by edwin