“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8)

Pernahkah kita merasa iri melihat kesuksesan orang lain? Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa mereka lebih sukses, kaya, atau pintar daripada kita. Pikiran ini dapat mengganggu kedamaian hati dan membuat kita lupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Terkadang, kita mulai mengeluh kepada Tuhan, mempertanyakan mengapa usaha kita belum membuahkan hasil yang diinginkan.

Yesus mengingatkan kita bahwa hidup tidak ditentukan oleh harta kekayaan. Kita diajak melepaskan diri dari keinginan duniawi yang sering menjerat kita dalam perbandingan yang tidak sehat. Hidup sejati diukur dari bagaimana kita mengarahkan hati kepada Tuhan. Tuhan mengasihi kita apa adanya, dan rencana-Nya selalu lebih besar dari apa yang bisa kita bayangkan.

Kadang kita terlalu fokus pada tujuan hidup— karier, keuangan, atau pencapaian pribadi—hingga lupa bahwa ada rencana Tuhan yang lebih besar. Ketika tujuan itu tidak tercapai, kita bisa merasa kecewa, marah, bahkan mengeluh kepada Tuhan. Namun, dalam setiap kekecewaan, Tuhan memanggil kita untuk percaya bahwa rencana-Nya lebih baik dan sempurna.

Tuhan selalu hadir dengan kasih-Nya yang tak terbatas, siap menuntun kita. Tuhan menyediakan yang terbaik bagi kita. Membangun relasi dengan Tuhan melebihi dari segala harta, dan kekuasaan yang kita punya di dunia ini. Mari kita fokus kepada Tuhan dan percaya kepada-Nya.

DOA (†)

Tuhan yang penuh kasih, ajarilah kami untuk selalu bersyukur dan percaya pada rencana-Mu. Kuatkan iman kami agar tetap fokus kepada-Mu di tengah segala tantangan. Dalam nama Yesus, kami berdoa

Amin. (†)