Halo teman-teman yang terkasih dalam Tuhan,
Apa kabar? Semoga kalian selalu sehat ya apalagi sekarang masih berada di masa Pandemic ini. Namun, puji Tuhan tahun 2021 ini KITA masih berkesempatan untuk mengadakan acara Rekoleksi Prapaskah, dan kali ini acara rekoleksi diadakan dengan 2 cara, yaitu rekoleksi online dan juga rekoleksi offline. Pada tahun ini, tema Rekoleksi Prapaskah 2021 adalah You are Wanted! Lalu dibagi menjadi 4 sesi, yaitu 3 sesi online dan 1 sesi offline. Berikut adalah tema setiap sesi:
- Trusting The Trust
- Discovering Our Calling
- Fixing the Broken
- Strengthening the Relationship
Trusting The Trust
Rekoleksi online pertama ini diadakan kemarin pada tanggal 23 Maret 2021 yang dibawakan oleh Romo Bayu, RP. Bayuhadi Oseno, OP. Sesuai dengan tema, Romo Bayu memperkenalkan kisah Yusuf, suami Bunda Maria dimana Yusuf yang pada awalnya hendak menceraikan Maria. Meskipun Yusuf sangat kecewa ketika mengetahui Maria hamil, namun Yusuf sangat mencintai Maria dan menunjukkan sifat sebagai righteous man (orang yang benar). Yusuf menunjukkan kasih yang luar biasa dengan bersedia mempercayai, melindungi Maria dan memutuskan untuk bertanggung jawab terhadap Maria dan Jesus, sebagaimana kita juga memutuskan untuk mempercayai Tuhan Yesus untuk membimbing kita sepanjang hidup kita.
Discovering Our Calling
Di sesi hari ke 2 rekoleksi online ini, Romo Fol, RP. Laurentius Fol Piluit, CDD membantu membimbing teman-teman KITA untuk mengenal kembali panggilan kita sesuai dengan tema. Rekoleksi online yang kedua ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021, dan teman-teman keluarga KITA, maupun teman-teman katolik yang ada di Indonesia juga banyak yang hadir di sesi ini. Di sesi kali ini, kita diingatkan bahwa banyak orang sekarang bingung dan tidak tahu akan panggilannya. Mereka menginginkan sesuatu secara mudah, nikmat, dan sebagainya. Discovering our Calling adalah sebuah proses yang tidak mudah, banyak momen dimana kita jatuh suka dan duka, namun disaat itu kita tidak boleh menyerah, melainkan kita harus bangun, melakukan trial terus-menerus sampai dimana kita mampu menemukan panggilan hidup kita sebagai manusia. Dan ketika kita telah menemukan panggilan hidup kita, disitu kita tidak boleh berhenti, melainkan belajar bagaimana menekuni panggilan hidup kita terus-menerus.
Fixing the Broken
Pada hari ke 3, di hari terakhir rekoleksi online ini, keluarga KITA dibantu oleh Romo Bayu yang berbeda, RD. Yohanes Istimoer Bayu Adjie untuk mengenal diri kita kembali sesuai dengan tema Fixing the Broken atau reparasi. Sesi ketika yang diadakan pada tanggal 26 Maret 2021 ini juga tidak kalah menarik. Sesuai dengan temanya, keluarga KITA juga diperkenalkan dengan arti reparasi yang juga memiliki makna kembali dan menyiapkan. Di rekoleksi ke 3 ini, Romo Bayu menjelaskan bahwa akan dibagi menjadi 3 sesi yaitu, Pengkhianatan, reparasi, dan partisipasi. Romo Bayu pun menjelaskan bahwa pengkhianatan merupakan relasi yang rusak baik itu relasi manusia dengan Tuhan, maupun relasi manusia dengan sesama. Namun ketika relasi itu dirusak, maka disitu akan muncul reparasi yang merupakan karya Allah sejatiNya bagi kita, karena itulah Yesus datang, penghapusan dosa, pengampunan kepada manusia. Lalu partisipasi, adalah dimana merupakan action dari manusia untuk mau bertobat, tidak melakukan dosa-dosa tersebut, serta mau mengampuni sesama sekitarnya.
Strengthening the Relationship
Hingga sampai di akhir sesi acara rekoleksi prapaskah 2021 ini, dimana hari ke 4 ini dilakukan secara offline di gereja Shilin Christ the King Catholic Church pada hari Sabtu, tanggal 27 Maret 2021. Di acara tersebut, KITA mengundang Romo Vincent, RP. Vincentius Haryanto, SJ untuk mengenalkan keluarga KITA pentingnya sebuah hubungan.
Terlihat teman-teman keluarga KITA yang hadir dimana mereka belajar untuk lebih mengenal tidak hanya hubungan dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dengan keluarga, teman, pasangan dan yang terpenting adalah juga hubungan dengan Tuhan. Di rekoleksi offline ini juga diiringi dengan nyanyi pujian-pujian, beserta dengan sesi games.
Sampailah di akhir acara, setiap teman-teman yang datang diberi kesempatan untuk mengucapkan 1 kata yang melambangkan apa yang mereka pelajari dari semua sesi rekoleksi yang mereka hadiri, dan dapat terlihat setiap orang mendapatkan sebuah pelajaran, serta persiapan diri dalam menjalani masa Paskah.