Shalom para pembaca !

Kawan-kawan dari KITA membuka rangkaian kegiatan di tahun 2016 ini dengan persekutuan doa (PD). Persekutuan doa kali ini dihelat pada akhir bulan Februari, tepatnya tanggal 27 Februari dan bertempat di kediaman Om Yohanes. Mengingat bulan diadakannya PD adalah bulan Februari yang mana identik dengan adanya hari Kasih Sayang atau yang biasa disebut Valentine, maka tema yang diambil untuk persekutuan doa kali ini adalah ‘We’re nothing without love.’

S__12238946.jpg-Peserta Persekutuan Doa

Seperti biasa, persekutuan doa yang dimulai pada pukul 6.35 malam ini diawali dengan doa bersama oleh Saudari Vielicenia, lalu dilanjutkan dengan lagu ‘Bapa Engkau sungguh baik’ yg diiringi oleh petikan merdu permainan gitar Saudara Alvaron.

S__12238955.jpg-Saat Saudari Vielicenia membawakan doa bersama

Setelah beberapa kata pembuka dari Vielicenia, Kevin Alfredo sebagai ketua KITA memulai sesi sharing dengan ceritanya seputar liburan di New York. Saat hendak berpulang dari negara Paman Sam, Kevin menghadapi masalah yang cukup serius di airport terkait dengan tiket kepulangannya. Namun, keberserahan dan kepercayaan Kevin akan cinta Tuhan yang tiada batas mampu mengantarnya melewati semua masalah ini dan bisa hadir di PD kali ini. Sesudah mendengarkan cerita dari Kevin, untuk memeriahkan suasana, para umat diajak berdiri dan bernyanyi bersama.

S__12238944.jpg-Teman-teman KITA diajak untuk bediri dan menyanyi

Setelah kawan-kawan disegarkan dengan lagu-lagu pujian, sesi sharing pun dilanjutkan kembali. Kali ini, Om Yohanes ikut men-sharing-kan pengalamannya terkait tiket pesawat yang bermasalah. Namun, masalah bisa terselesaikan dengan baik dan lancar. Setelah mendengar cerita dari Om Yohanes, Lianna dan Farrel ikut menceritakan beberapa pengalaman mereka. Pengalaman-pengalaman ini merupakan sedikit bukti akan kecintaan Sang Pencipta yang tanpa batas kepada anak-anak-Nya. Sesi sharing pun selesai dan ditutup dengan lagu pujian yang berjudul ‘Nobody loves me like you do.’

Acara kembali dilanjutkan dengan sesi pembahasan oleh Sr. Valentine sebagai pewarta injil. Sr. Valentine mengawali sesi dengan pertanyaan ‘apakah arti cinta itu?’ Banyak jawaban yang terlontar dari para umat, ada yang menjawab: cinta itu saling mengasihi, cinta itu rela berkorban, cinta itu saling memberi, cinta itu evolusi, cinta itu komitmen, dan bahkan ada pula yang menjawab cinta itu buta. Dari semua jawaban tersebut, Sr. Valentine mengatakan bahwa sebenarnya cinta itu adalah tentang memberi dan menerima dan dasar cinta adalah kasih ( seperti yang terkutip dalam Kolose 3 12-14 ). Pada kesempatan kali ini, Sr. Valentine juga men-sharing-kan beberapa pengalamannya sebelum menjadi Biarawati. Ketika sedang dalam proses untuk menjadi biarawati, banyak sekali tantangan dan godaan yang mungkin saja bisa membatalkan panggilannya sebagai biarawati. Karena cintanya akan Tuhan ditambah dengan komitmen yang kuat, pilihan untuk menjadi biarawati pun bukan hanya menjadi suatu wacana, namun benar-benar merupakan suatu panggilan yang akhirnya tercapai.

S__12238945.jpg-Sr. Valentine sedang membawakan sesi

Maka dari itu, Sr. Valentine menyimpulkan bahwa yang terpenting dalam cinta adalah komitmen, karena komitmen yang menjadi pembeda akan tumbuh atau tidaknya suatu cinta. Karena itu, kita sebagai umat beriman dituntut juga untuk memiliki komitmen untuk mencintai Tuhan. Pada saat dihadang masalah ataupun tantangan, ingatlah bahwa Tuhan adalah sumber cinta kita. Oleh karena itu, Dia selalu hadir di antara kita kapanpun dan dimanapun.

Pada kesempatan kali ini, Sr. Valentine juga memaparkan kepanjangan dari kata LOVE itu sendiri, di mana: L = Loyal, O= Obligation, V= Valued, E= Excuse

Dari kepanjangan tersebut, cinta dapat disimpulkan sebagai suatu kesadaran untuk mengatasi perbedaan dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan pasangan kita, selain itu kita juga harus menghargai dan bersedia melakukan apapun untuk seseorang yang kita cintai.

Usai sesi pembahasan dari Sr. Valentine, PD dilanjutkan dengan doa umat dan sekaligus dengan doa penutup dan doa makan. Segera setelah doa selesai, para umat dikejutkan dengan surprise untuk salah satu teman yang kebetulan berulang tahun pada hari itu. Setelah acara tiup lilin dan potong kue, acara dilanjutkan dengan menyantap makan malam bersama yang telah disediakan oleh keluarga Om Yohanes.

S__12238948.jpg-Foto bersama peserta persukutuan doa

Sampai berjumpa di acara KITA berikutnya! Tuhan memberkati